4 Lagu Hyporitical Munafik dari Perbedaan Musik Keras

Hyporitical adalah band metal lokal asal Indonesia yang dibentuk di Jakarta. Band yang dibentuk pada tanggal 1 Agustus 2022, nama ini terinspirasi dari sifat manusia yang dinamis, cenderung berubah-ubah sesuai dengan kondisi, lingkungan sosial, bahkan dipengaruhi latar belakang kepercayaan.

Adapun Awan, Charis, Mishel dan Mayo mempunyai latar belakang kepercayaan yang sama, dan sama-sama menimba ilmu musik di dalam satu sekolah tinggi teologi ternama di daerah Tangerang, Banten, dan Ishac, bassist dari band ini adalah rekan satu sekolah dengan Charis di satu SMK ternama di kota Bekasi.

Band yang disapa Hypo ini berangkat dari latar belakang kesukaan genre musik yang berbeda, butuh waktu hingga kurang lebih satu tahun untuk dapat saling mengerti dan mengenal bahwa bermain musik ber-genre metal tidak hanya sekedar memainkannya saja, tetapi harus mendapatkan esensi, rasa dan makna yang didapat.

Sepanjang karirnya saat ini Hypocritical sudah merilis empat single lagunya di digital platform, yaitu :

Geram, Degradasi Integritas, Perpuluhan, dan Kabar Buruk.

Single “Geram”-lah karya perdana dan pembuka jalur di industri musik. “Geram” adalah sebuah lagu yang terinspirasi dari keresahan, kemarahan, rasa muak terhadap penyimpangan, dan kemunafikan yang dilakukan para pemuka agama, dan keresahan ini dari sudut pandang jemaat yang didasarkan atas ketidakpuaskan oleh tingkah laku tokoh agama yang berlaku munafik dalam menjalani kehidupannya dan tentunya mencoreng nama baik agama untuk kepentingan pribadi, seperti pelecehan, korupsi, penyesatan, dan lain sebagainya.

Dilanjutkan dengan lagu “Degradasi Integritas” yang seharusnya adalah track pertama dari Album yang mereka kerjakan, tetapi Awan yakin bahwa itu tidak menghilangkan esensi atau benang merah yang ingin ditonjolkan.

Lagu ini menyuarakan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap para oknum “hamba Tuhan” di gereja. Awan merasa bahwa para pemuka agama tersebut hanya memberikan ilusi belaka tentang kehidupan yang saleh dan beriman.

Mereka dianggap telah kehilangan integritas dan nurani, hanya mementingkan ritus-ritus keagamaan yang kosong tanpa substansi.

Dilanjutkan dengan lagu “Perpuluhan” yang menyuarakan kekecewaan umat terhadap oknum pemimpin gereja yang menyalahgunakan praktik persepuluhan untuk kepentingan pribadi. Lagu ini mengkritik para pemimpin gereja yang serakah dan tamak, hanya mencari keuntungan materi dari umat Tuhan, dan skandal penyalahgunaan dana persepuluhan ini dipandang telah merusak integritas para pemuka agama.

Mereka dianggap telah kehilangan kredibilitas karena lebih mementingkan kekayaan duniawi daripada mengemban amanah spiritual.

Terakhir adalah lagu “Kabar Buruk” yang merupakan suatu paradoks yang dimana seharusnya ketika manusia mengenal dan mengasihi Tuhan itu menjadi “kabar baik”, dan ketika manusia itu melihat oknum “hamba Tuhan” yang mengaku adalah yang paling suci dan paling benar, itu menjadi “kabar buruk”, dan lagu ini menceritakan tentang ketidakberdayaan umat Tuhan yang berada dalam satu circle yang buruk.

Menurut Awan, dari keempat lagu ini sudah ditemukan benang merahnya, yaitu dimana umat Tuhan saat ini berada dalam circle yang buruk dalam konteks bergereja yang disalahgunakan oleh oknum “hamba Tuhan” dan kondisi dalam “rumah Tuhan” yang sudah memburuk, baik secara liturgi dan personal dari oknum “hamba Tuhan” yang menyalahgunakan wewenangnya dalam memimpin gereja.

Kata Awan, Hypocritical sejauh ini masuk dalam kategori metalcore karena beberapa part ada yang memakai clean vocal dibandingkan dengan lagu-lagu genre metal yang lainnya, dan bagi Awan, lagu “Kabar Buruk” menjadi cikal-bakal nanti band Hypo ini seperti apa.

Dalam proses produksi yang terlibat banyak dalam penulisan lagu-lagu dari band yang disapa Hypo ini adalah Awan dan Charis, karena pada awal band ini dibangun perlu ada penyesuaian yang lebih untuk bisa memaksimalkan karya mereka sampai satu tahun, dan dibantu oleh Samuel Christian Wijaya sebagai sound engineer dan song director, dan Yonas selaku yang terlibat dalam membuat music video sebagai cameraman dan rekan-rekan lain yang terlibat dalam proses editing music video dalam hal ini single ”Geram”.

Impian Awan dan Charis sebagai penggagas dari band ini adalah agar bisa menjadi band metal yang berdampak di negeri sendiri dan negeri orang lain.

Semoga karya mereka bisa diterima dan dinikmati musik Indonesia, dan memberikan warna baru di scene musik metal di Indonesia dan dunia.

Dan Hypocritical memberikan pengalaman yang berbeda dan juga berkesan kepada setiap orang yang mendengarkan karya dari band ini, terutama di tahun 2024 ini Hypo berencana akan rilis Album pertamanya.

Setelah itu mereka juga ingin sekali tour kebeberapa kota yang ada diindonesia juga membuat konser kami sendiri, untuk itu mereka sadar ada hal ekstra yang harus kami kerjakan secara konsisten.

Mereka merasa bersyukur bahwasannya banyak sekali orang-orang baik yang terlibat dalam proses pembuatan lagu juga sampai pada tahap produksinya, dan juga teman-teman Musisi dan media yang selalu memberikan dukungannya untuk band baru seperti kami, dan yang terpenting penerimaan juga kejujuran kritikan serta masukan yang membangun itu lah yang membuat semakin ingin berkarya lebih serius lagi.